Dokter Faheem Younus Bicara 2 Virus Lebih Berbahaya dari Covid-19 di Indonesia
Dokter Faheem Younus dari Amerika Serikat, tiba-tiba membuat cuitan berbeda dari biasanya. Meskipun masih tentang Covid-19, namun Faheem menyebut dua virus yang lebih berbahaya dari Covid-19 di Indonesia. “Dua virus yg lebih berbahaya dari covid, pertama politikus serakah, kedua ulama yang tidak berpendidikan,” cuitnya dalam Bahasa Indonesia, smelalui akun Twitternya, Jumat, 17 September 2021.
Dokter dari University of Maryland Upper Chesapeake Health (UM UCH), Amerika Serikat ini mulai dikenal publik Indonesia sejak Juli 2021. Saat itu lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menarik perhatian berbagai ahli dari luar negeri, salah satunya Faheem Younus. Namanya menjadi buah bibir karena ia kerap memberikan masukan dan kritik terhadap situasi pandemi di Indonesia melalui akun Twitternya.
Cuitan Faheem ini langsung dikomentari oleh netizen yang membalas dengan bercanda sampai serius. “Sampai tahu masalah yang ada di NKRI. Sudah fix orang Subang ini mah,” cuit akun Dita Moechtar yang sebelumnya pernah menyebut Faheem berasal dari Cipageran. “Dr Faheem, lebih baik anda lock akun Twitter anda mulai dari sekarang,” cuit akun @michael**** disertai emotikon tertawa. “Bentar lagi dokter akan ngetweet soal pelemahan KPK nih, ngerti banget ama tanah air kita,” cuit akun @jocha****.
Netizen lain mengoreksi kalimat yang dituliskan oleh Faheem, terutama tentang ulama. “Hey, yang namanya ulama itu pasti alim, faqih, berpendidikan. Kalau yang dimaksud mungkin orang bodoh yang berakting seperti pemuka agama,” cuit akun @ahkan****. “Dokter point 2. Tolong tambahkan kata “Oknum” biar tidak salah persepsi,” cuit akun @holida****. “Nomor 2 kontradiktif dok. Ulama = Bentuk jamak dari kata ‘alim (orang yang berilmu). Masalahnya, ulama di sini = pemuka agama,” cuit akun @salman*****.
Dalam menuliskan cuitannya, Faheem sebelumnya menggunakan Google Translate untuk menerjemahkan maksudnya. Kemudian, ia dibantu relawan dari Indonesia yang membuatnya terlihat semakin lancar menulis dalam Bahasa Indonesia dengan cara gaul. Tapi ia akhirnya kembali menggunakan Google Translate. Tak hanya gampang dimengerti, Dokter Faheem Younus tampaknya mulai tertular gaya nyinyir atau julid seperti halnya netizen Indonesia.
DEWI RETNO