Marshanda Lakukan Body Positivity, Apakah Gerakan Mencintai Tubuh Sendiri?

0

Belakangan ini semakin banyak perempuan yang mengkampanyekan body positivity, salah satunya Marshanda. Artis ini secara terbuka memamerkan foto tubuh berisinya di sosial media sebagai upaya mengkampanyekan body positivity.

Melansir Life Hack, body positivity merupakan gagasan atau pola pikir merasa senang dan bangga dengan bentuk tubuh yang dimiliki, bagaimana pun bentuk dan ukurannya. Pada tahun 1996, istilah body positivity diciptakan seorang psikoterapis dan pasiennya yang sedang menjalani pengobatan untuk gangguan makan.

Sementara itu, dalam laman Yayasan Pulih dijelaskan bahwa, gerakan body positivity mula-mulanya digunakan dalam gerakan fat acceptance atau penerimaan lemak dalam tubuh secara utuh di tahun 1960-an. Kemudian sekitar tahun 1996, istilah body positivity kembali menjadi perbincangan hangat terkait mengedukasi mengenai pentingnya memprioritaskan pandangan positif dalam diri terhadap tubuh yang dimiliki. Pandangan ini diperlukan untuk mengalihkan fokus menurunkan berat badan dengan diet-diet yang dapat membahayakan kesehatan tubuh dalam jangka panjang, dan olahraga berlebihan.

Kemudian, istilah body positivity terus mengalami perkembangan sejak 2012, hingga makna dari body positivity mengalami sedikit perubahan. Mulanya hanya berfokus pada penerimaan berat tubuh, kemudian bertransformasi menjadi pola pikir “all bodies are beautiful” atau menanamkan pola pikir bahwa seluruh tubuh adalah baik dan indah dengan masing-masing keunikannya.

Apa pentingnya memiliki pola pikir body positivity?

Menurut laman The Body Positive, pola pikir body positivity penting untuk menekan keinginan seseorang melakukan tindakan ekstrem dalam program penurunan berat badan. Dan sebagai upaya menyadarkan setiap orang bahwa keragaman bentuk tubuh merupakan bagian dari keindahan makluk muka bumi. Serta, agar setiap orang tidak depresi dan menyia-nyiakan hidupnya hanya untuk meratapi atau mencoba menyempurnakan diri.

Lebih lanjut, orang tua sudah bisa mengajarkan pemikiran body positivity kepada anak-anak sejak dini. Sesuai arahan Nation Wide Childrens, orang tua dapat mendorong anak untuk mengindentifikasi hal-hal yang anak sukai dari dirinya sendiri, serta memfokuskannya pada hal non-fisik, seperti menjadi pintar, baik hati, lucu, atau teman yang baik. Serta mengajari anak menghargai dirinya sendiri dan orang lain tanpa menilai fisik yang dimiliki setiap orang.

DELFI ANA HARAHAP

Leave A Reply

Your email address will not be published.