Pentingnya Belajar Investasi Bagi Generasi Milenial
Generasi milenial (kelahiran 1980-1995) pada sekarang ini pastinya akan jadi generasi tua seiring terus bertambahnya usia. Para milenial pasti masih ingin merasakan gaya hidup muda di saat masa tua nanti, kan?
Selain menabung, belajar investasi adalah cara untuk mengamankan kondisi finansial di masa depan. Ada beragam instrumen investasi yang bisa dipilih termasuk oleh investor milenial misalnya obligasi negara, reksadana, emas, P2P lending, sampai properti.
Apakah Pentingnya Belajar Investasi Bagi Generasi Milenial?
Berikut delapan hal yang mestinya bisa mendorong investor milenial untuk berinvestasi yakni:
Pertama, mengatasi inflasi. Inflasi adalah hal yang terus terjadi dan tidak bisa dihindari. Kita mungkin belum menyadari namun nilai uang yang dimiliki sekarang akan berbeda atau bahkan turun di masa depan.
Kedua, menambah sumber penghasilan. Misalnya dalam investasi di Surat Berharga Negara (SBN), uang yang diinvestasikan akan jadi modal negara untuk pembangunan. Jika negara maju, kita akan mendapatkan untung.
Ketiga, mewujudkan tujuan finansial. Saat mempunyai tujuan finansial tertentu, pastinya kita perlu mempunyai instrumen untuk mencapainya kan? Investasi jadi instrumen atau kendaraan yang akan mengantar ke tujuan finansial. Seperti telah dibahas sebelumnya, investasi ialah penghasilan tambahan yang juga akan mengikuti inflasi. Karena itu, kita bisa menghitung dan memperkirakan berapa uang yang akan didapatkan untuk mencapai tujuan di masa depan.
Keempat, menjadikan uang produktif. Dengan berinvestasi yang produktif bukan hanya diri kita namun juga uang. Dalam kata lain, kita bisa melakukan aktivitas yang disuka dengan maksimal tanpa pusing kondisi finansial.
Kelima, menghindari risiko utang. Alasan ini akan terlaksana jika kita benar–benar disiplin dalam mengatur finansial. Berinvestasi mengharuskan kita menyisihkan sebagian pemasukan. Pastinya hal ini akan menumbuhkan perilaku berhemat. Jadi, kita tidak akan kekurangan atau bahkan hingga berutang. Di sisi lain, dengan berinvestasi kita selalu punya dana cadangan yang bisa dipakai saat dibutuhkan.
Keenam, dana pensiun. Sebagian besar anak muda mungkin belum memikirkan tentang dana pensiun, karena menganggap masa pensiun masih amat lama. Membayangkan di masa tua masih harus mencari uang demi menyambung hidup saja rasanya telah mengerikan. Oleh karena itu, mumpung masih muda kumpulkan uang pensiun sebanyak–banyaknya supaya saat memasuki usia senja bisa hidup dengan nyaman tanpa merepotkan anak cucu.
Ketujuh, jangka panjang. Apakah Kamu pernah melihat orang frustasi akibat investasi yang tidak menguntungkan padahal belum lama? Hal tersebut bisa jadi bukan karena salah investasinya namun salah dalam pola pikir. Investasi bersifat jangka panjang sehingga hasilnya tidak bisa dilihat langsung keesokan hari.
Idealnya, orang yang masih berusia muda seharusnya bisa menikmati proses itu sebagai bagian dari perjalanan. Namun, perlu diketahui pula, berbeda macam investasi maka berbeda pula jangka waktunya. Ada memang investasi untuk jangka pendek seperti reksadana pasar uang, namun itupun memerlukan waktu minimal satu tahun untuk melihat hasilnya.
Kedelapan, persiapan rumah tangga. Sekalipun belum ada rencana untuk menikah di usia muda, investasi akan membantu membangun keluarga di masa depan. Terlebih, saat menikah semua keperluan akan bertambah, terutama jika telah mempunyai anak. Oleh karena itu, supaya lebih matang, persiapkan finansial sebelum berumah tangga.
Salah satu instrumen investasi yang bisa dicoba oleh anda yang merupakan generasi milenial yaitu P2P lending. Investasi yang satu ini tergolong dalam investasi jangka pendek dan memiliki imbal hasil yang cukup tinggi.